Sabtu, 07 Juli 2012

Panji-panji demokrasi

Dibawah kesadaran, dibawah tiang sebuah harapan
Tiupan angin berhembus
Membawa seberkas alunan nada fatamorgana
Panji-panji demokrasi berkibar di angkasa
Bersorak soraya, berjingkrak dan menari-nari diiringi semaraknya perubahan makna

Panji-panji demokrasi adalah bendera tanpa tiang
Yang dikibarkan sebagai topeng pembawa kewibawaan
Mulut yang berteriak mangumbar janji-janji kepalsuan
Hatinya busuk seperti bangkai-bangkai Anjing yang mati kelaparan
Memutar haluan, menyalahi kejadian, dan menghisap kesejahteraan

Sementara disini
Teriak ketidak puasan rakyat seolah membakar dunia
Menuntut dunia yang berpura-pura adil
Padahal kejam dan menyiksa
Panji-panji demokrasi, panji-panji kejayaan
Panji-panji yang dipasang lebel tabu
Dijunjung tinggi kemudian diinjak-injak
Lalu dibungkus rapi dengan kain kafan yang bulukan

Konstitusi adalah omong kosong
Hanya kata sesumbar untuk menipu rakyat yang tak tau apa-apa
Menipu rakyat yang selama ini meringkuk dalam penderitaan
Struktur pemerintahan harus segera dirombak
Diganti dengan pemikiran-pemikiran yang lebih jernih, lebih bersih dan lebih sehat

Kini pancasila harus dijunjung tinggi
Undang-undang bukan sekedar dekorasi
Bukan ladang untuk mancapai kejayaan
Panji-panji demokrasi terbentang diangkasa
Tersaji untuk mereka penikmat janji-janji

Dengarlah,
Panji-panji demokrasi dikibarkan bukan untuk hiasan
Bukan juga sekedar mempertinggi angan-angan
Apalagi sebagai omong kosong tanpa penghayatan
Kini kita kembali pada makna demokrasi yang sesungguhnya
Singkirkan bercak debu yang melekat pada sendi-sendi pemerintahan
Lakukan dengan segenap keberanian
Berontaklah terhadap para penjajah yang berpura-pura menjadi pahlawan

Tidak ada komentar: