Selasa, 20 September 2011

SOK TAU TENTANG CINTA

Mana yang lebih Anda pilih? Dicintai oleh orang yang tidak kita cintai, atau mencintai orang yang tidak mencintai kita? Kalau saya lebih memilih dicintai oleh orang yang saya cintai. :D

Banyak orang yang terjebak oleh sebuah pertanyaan yang memaksa kita untuk memilih salah satu dari pilihan yang diajukan, padahal pilihan yang diajukan tidak ada yang ‘srek dihati. Coba lihat, Anda pun dengan mudahnya terkecoh oleh pertanyaan di atas ‘kan? Emmm... Tenang, Bukannya Anda bodoh. Tetapi (maaf) Anda ceroboh. Hehe

Langsung pada pembahasan yah. Silakan baca paragraf dibawah ini dengan cermat.

Jika kita menyukai seseorang karena fisiknya, itu bukan cinta tetapi nafsu.
Jika kita menyukai seseorang karena hartanya, itu bukan cinta tetapi metre.
Jika kita menyukai seseorang karena dia sanggup melakukan sesuatu yang luar biasa, itu bukan cinta tetapi kagum.
Jika kita meyukai seseorang tanpa tau apa alasannya, maka itulah yang disebut cinta”.


Bagaimana, Anda setuju? Kalau saya tidak!

Pada dasarnya semua orang menginginkan sesuatu yang terbaik bagi dirinya. Misalnya, dalam berbisnis orang tidak mau sembarangan memilih partner untuk berkerjasama, apalagi dalam hal memilih pasangan hidup.

Jika kita menyukai seseorang karena keindahan tubuhnaya, maka tidak boleh langsung disebut nafsu. Melainkan ketertarikan fisik atau ketertarikan seksual yang normal. Maksudnya, manusia memiliki kecenderungan untuk memilih pasangan hidup yang terbaik secara fisik. Itu sebabnya kenapa mata kita seolah-olah lengket, melekat, dan tersedot apabila ada lawan jenis yang menurut kita menarik secara fisik.

Jika kita menyukai seseorang karena hartanya, maka itu bukan berarti matre. Sejak jaman nenek moyang kita dulu, manusia memiliki kecenderungan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup seperti makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal dan lain sebagainya. Maka harta merupakan salah satu komponen penting untuk bertahan hidup dan menjadi salah satu pertimbangan kita dalam hal memilih pasangan. jadi sama sekali bukan matre. Kalau itu disebut matre, maka semua orang matre. Jika semua orang matre, maka tidak ada yang aneh dengan kematrean, karena sesuatu yang umum itu normal.

Jika kita menyukai seseorang karena dia bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, itu bukan sekedar kagum. Bukankah setiap orang menginginkan ‘sesuatu’ yang berharga bagi dirinya? Kekaguman memang bukan cinta, melainkan aplikasi dari ketertarikan status sosial. Maksudnya, semua orang tertarik dengan lawan jenis yang bisa diandalkan, mampu menjadi pelindung, dan sanggup menjadi ‘pahlawan’ bagi kehidupannya. Bukan dengan pasangan yang cengeng dan justru merepotkan!


Jika kita meyukai seseorang tanpa tau apa alasannya,
maka itu namanya cinta buta! Kenapa? Karena cinta itu adalah reaksi alami yang dipicu oleh rangsangan dari luar diri kita. Rangsangan dari luar yang bersifat positif itulah yang menjadi penyebab terjadinya cinta. Dengan kata lain, ketertarikan fisik, ketertarikan status, dan ketertarikan karakter itulah yang menjadi alasan kenapa kita jatuh cinta (hanya saja kita tidak menyadarinya). Jadi kesimpulannya, cinta itu bukan perasaan tunggal melainkan gabungan dari berbagai ketertrikan yang bersifat positif dalam diri orang lain. Oleh sebab itu, cinta sangat masuk akal dan sangat beralasan.

Nah lho...

Pertanyaan saya ada tiga,
1. Apakah fisik Anda menarik?
2. Apakah kepribadian Anda menarik?
3. Apakah status sosial Anda menarik (baginya)?

Apabila dua dari pertanyaan di atas jawabannya “YA” maka tidak ada kata lain selain ucapan “selamat” dari saya untuk Anda!

Muhamad Hasbi Assidiqi