Ada luka yang perih di hati ini
Daun
Sirih kuning layu yang berakar gersang
Tumbuh
merambat di atas batu Gamping
Begitulah
ibarat hati ini yang ditumbuhi oleh bunga Cinta
Wahai
para dewa,
Mega
merah di atas kepala dan gumpalan awan hitam berkabut
Adalah
lambang cinta yang berkobar membara
Mencengkram
bumi yang nampak senja
Saksikanlah
cintaku yang sedalam Muhammad,
Setulus
Yesus, dan seindah Budha
Meski
kini langit berkalang kabut
Badai
salju dan lahar dingin menenggelam-bekukan Manusia
Namun
semakin biru saja engkau wahai Api
Api
cinta
Api
rindu
Api
kasih
Api
bukan sembarang api
Meski
gelombang Tsunami membawa lahar panas
Berkobar-kobar
membakar gosong Manusia
Namun
semakin redup saja engkau wahai Api
Api
benci
Api
dendam
Api
dengki
Api
pembakar nurani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar